Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja mencatat jumlah pendaftar program sudah menembus 8 juta orang sejak gelombang awal dibuka hingga Senin (27/4). Artinya, jumlah pendaftar meningkat lebih dari dua juta orang sejak pendaftaran gelombang pertama ditutup dengan 5,9 juta orang pendaftar.

"Sekarang sudah 8 juta lebih yang mendaftar," ucap Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Panji Winanteya Ruky dalam video conference, Senin (27/4).

Panji tak menjelaskan lebih lanjut terkait total pemohon yang sudah diterima di gelombang kedua dan selanjutnya. Hal yang pasti, setiap pekan pemerintah memang membuka pendaftaran untuk peserta Kartu Prakerja.

"Proses pendaftaran itu bertahap, tidak sulit karena sudah jutaan yang melakukan," terang Panji.

Diketahui, pemerintah mulai membuka pendaftaran gelombang pertama pada Sabtu (11/4) hingga Kamis (16/4) pukul 16.00 WIB. Jumlah peserta yang lolos masuk pada gelombang pertama sebanyak 168.111 orang.


Kemudian, gelombang kedua kembali dibuka pada Selasa (21/4) hingga Kamis (23/4) lalu. Namun, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah berapa peserta yang diterima di gelombang kedua.

Panji bilang setiap peserta akan mendapatkan biaya pelatihan sebesar Rp3,55 juta ketika diumumkan lolos sebagai peserta kartu prakerja. Namun, readyviewed peserta hanya bisa menggunakan dana sebesar Rp1 juta terlebih dahulu untuk mengikuti pelatihan.

"Setelah selesai pelatihan maka peserta bisa mendapatkan insentif dengan mendaftarkan rekeningnya, bisa bank dan e-wallet yang menjadi mitra Program Kartu Prakerja," kata Panji.

Sejauh ini, mitra pembayaran dalam Progam Kartu Prakerja adalah BNI, Ovo, Link Aja, dan Gopay. Sementara, mitra platform digital terdiri dari Tokopedia, Ruangguru, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Pintaria, Sekolahmu, Pijar Mahir, dan 
pelatihan.kemnaker.go.id.

Sebagai informasi, readyviewed pemerintah akan menyalurkan kartu prakerja kepada 5,6 juta orang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) serta pekerja informal yang pendapatannya tertekan akibat penyebaran virus corona.

Setiap peserta akan mendapatkan total insentif bantuan pelatihan sebesar Rp3,55 juta. Dana itu terdiri dari biaya pelatihan sebesar Rp1 juta, insentif pasca pelatihan Rp600 ribu per bulan selama empat bulan, dan insentif survei sebesar Rp50 ribu untuk tiga kali.


https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200427141136-532-497663/pendaftar-kartu-prakerja-tembus-8-juta-orang