KOMPOSITUM
DAN KOMPOSISI
Pengertian
Komposisi/Pemajemukan:
1.
M.Ramlan, 1985:69
·
Pemajemukan
adalah proses pembentukan kata melalui penggabungan dua kata yang menimbulkan
suatu kata baru.
·
Ciri-ciri
kata majemuk:
a.
Gabungan
dua buah bentuk dasar/asal atau lebih yang salah satu atau semua unsurnya
berupa pokok kata termasuk kata majemuk.(Pokok kata, yaitu bentuk lingual atau
satuan gramatik yang tidak dapat berdiri sendiri dalam tuturan biasa dan secara
gramatis tidak memiliki sifat bebas tetapi dapat dijadikan bentuk dasar satu
kata kompleks.
Ø Contoh: daya juang, temu karya, lomba lari, daya tempur, kolam renang,jual
beli, tenaga kerja.
b.
Unsur-unsur
kata majemuk tidak mungkin dipisahkan atau diubah strukturnya.
Ø Contoh: kamar mandi (tidak dapat dipisahkan dengan kata itu, kamar itu mandi, atau dengan kata sedang, kamar sedang mandi).
Ø Kaki
tangan, telur mata sapi.
c.
Salah
satu atau semua unsurnya berupa morfem unik.
Ø Remuk
redam, sedu sedan, tunggang langgang, centang perenang, porak poranda.
2.
Samsuri, 1978:199
·
Proses
pembentukan suatu konstruksi melalui penggabungan dua buah morfem atau kata,
atau lebih.
·
Jenis
kata majemuk/kompositum:
a.
Kata
majemuk (konstruksi majemuk) endosentrik: konstruksi yang distribusinya sama
dengan semua atau salah satu unsurnya:
Ø Contoh:
Ø Rumah
sakit itu baru dibangun.
Ø Rumah
itu baru
dibangun.
b.
Kata
majemuk eksosentrik: konstruksi yang distribusinya tidak sama dengan
unsur-unsurnya.
Ø Contoh:
Ø Kedua orang itu mengadakan jual beli hasil pertanian.
Ø + Kedua orang itu mengadakan jual
hasil pertanian.
Ø + Kedua orang itu mengadakan beli
hasil pertanian.
3.
Soedjito
·
Hasil
dari proses penggabungan dua kata atau lebih yang menimbulkan pengertian baru
yang khusus atau satu makna khusus.
·
Ciri-ciri
kata majemuk:
a.
Kata
majemuk dibedakan dengan frasa.
b.
Komponen
kata majemuk tidak dapat dibalik susunannya.
·
Jika
mengalami proses pembentukan kata, kata majemuk itu menjadi bentuk dasar secara
utuh.
Ø Contoh:
Ø Kereta
api -à
perkeretaapian
Ø Tanggung
jawab-à
pertanggungjawaban
Ø Kambing
hitam -à
mengambinghitamkan.
Salah satu atau semua unsurnya berupa pokok kata.
4.
Menurut Harimurti Kridalaksana (Kam.
Ling., 1982:89)
·
Proses
pembentukan kata melalui penggabungan morfem dasar yang hasil keseluruhannya
berstatus sebagai kata yang mempunyai pola fonologis, gramatikal dan semantic
yang khusus menurut kaidah bahasa yang bersangkutan; pola khusus tersebut membedakannya
dari gabungan morfem dasar yang bukan pemajemukan; misalnya dalam bahasa
Inggris blackbird adalah hasil
pemajemukan (kata majemuk), sedangkan kata black
bird bukan hasil pemajemukan (bukan kata majemuk).
·
Jenis
kata Majemuk atau Kompositum:
a.
Kompositum
asintaksis ( asyntactic compound):
kompositum yang bagian-bagiannya mempunyai hubungan yang lain seandainya dipakai
sebagai kata yang bebas (Alam S.: tidak dapat dijabarkan secara sintaktis).
Ø Contoh:
Ø Orang tua (yang berarti ibu
bapak)
Ø Meja hijau (tidak dapat
dijabarkan menjadi “meja yang hijau”)
Ø Sarjana Muda (Tidak dapat
dijabarkan sebagai sarjana yang masih muda).
Sudaryanto menamakan
bentuk-bentuk ini sebagaikata majemuk bersemem leksikal (linguistic, 1983:227).
b.
Kompositum
Sintaksis (Syntactic Compound):
kompositum yang anggota-anggotanya mempunyai hubungan yang sama dengan
konstruksi yang berupa frase.(Alam S.: dapat dijabarkan secara sintaktis).
Ø Contoh:
Ø Kamar tunggu (kamar untuk
menunggu)
Ø Meja makan ( meja tempat makan)
Ø Kursi roda (kursi yang beroda).
Sudaryanto menamakan
bentuk-bentuk yang demikian sebagai kata majemuk bersemem frasal (loc.cit).
c.
Kompositum
Iteratif (Iterative Compound):
kompositum yang terdiri atas unsur-unsur yang sama (reduplikasi).
Ø Rumah
sakit
d.
Kompositum
Kopulatif (Copulative Compound): kompositum yang terdiri atas
konstituen-konstituen yang sederajat, seolah-olah digabungkan dengan kata dan, misalnya: Indo Eropa, nenek moyang (?).
e.
Kompositum
pangkal (Stem Compound): kompositum
yang terdiri atas dua pangkal atau lebih: angkatan
bersenjata, tendangan penjuru.
f.
Kompositum
Sintetis (Synthetic Compound): Kompositum
yang semua atau salah satu unsurnya berupa bentuk terikat: uji petik, nonpribumi, subbab, niraksarawan, mahaadil.
5.
Alam S.
·
Pemajemukan
adalah proses pembentukan kata (pokok kata) melalui penggabungan dua atau lebih
akar/pangkal, baik bebas maupun terikat, baik monomorfemis maupun polifermis.
Ø Contoh:
Ø Darah
tinggi = ab. mm. + ab. mm.
Ø Serangan
jantung = pb. pm.+ ab. mm.
Ø Daya
juang = ab.mm + at.mm.
6.
Verhaar (1978)
·
Pemajemukan
adalah suatu komposisi yang merupakan kata majemuk kalau ada hubungan antar
unsur yang bersifat sintaksis.
Ø Contoh:
Ø Komposisi kata matahari, bumi putera dan daya juang adalah
kata majemuk karena tidak mungkin matahari
dikatakan sebagai matanya hari, berbeda dengan mata adik yang bisa
dikatakan sebagai matanya adik.
Ø Bumiputera tidak mungkin dikatakan menjadi bumi milik
putera, berbeda dengan bumi kita yang dapat dianalisis menjadi bumi milik kita.
7.
I Gusti Ngurah Oka dan Suparno (1994)
·
Pemajemukan
adalah unsur-unsur yang anggotanya tidak dapat dipisahkan oleh unsur-unsur
lain. Penyusupan unsur lain dalam kata majemuk itu mengakibatkan status kata
majemuk menjadi bukan kata majemuk lagi. Kata majemuk merupakan suatu keutuhan sehingga
jika mengalami proses morfologis mendapat perlakuan sebagai satu bentuk dasar.
Ø Contoh:
Ø Kata tanda tangan, merupakan kata majemuk yang terbukti dari
pembentukannya dengan morfem meN-I dan peN-an menjadi menandatangani dan penandatanganan.
8.
Abdul Chaer (1994)
·
Kata
majemuk adalah hasil dan proses penggabungan morfem dasar dengan morfem dasar,
baik yang bebas maupun yang terikat, sehingga terbentukkonstruksi yang memiliki
identitas leksikal yang berbeda atau yang baru.
Ø Contoh:
Ø Dalam bahasa Indonesia : lalu lintas, kipas angin, rumah sakit.
Ø Dalam bahasa Arab: akhirulalam, malaikalmaut, hajarulaswad.
Ø Dalam bahasa Inggris: blackboard, bluebird, greenhouse.
Yang termasuk ke
dalam kompositum/ kata majemuk:
Mata hati =
Masyarakat
membuka mata hatinya untuk korban gunung Merapi.
Rumah sakit = Nana pergi ke rumah sakit
kemarin.
Kaki tangan = Galih menjadi kaki tangan musuh.
Kursi malas = Ayah sedang duduk di kursi malas.
Mata kaki = Mata kaki adik terluka.
Jantung hati = Pemuda itu adalah jantung hatinya.
Terang benderang = Saya melihat cahaya bulan yang
terang benderang di malam hari.
Gelap gulita = Suasana di perkotaan menjadi
gelap gulita akibat padamnya listrik.
Daftar Pustaka:
1.
Ramlan,
M., 1985, Morfologi: Suatu tinjauan deskriptif, Yogyakarta:C.V. Karyono.
2.
Samsuri.,
1987, Analisis Bahasa, Jakarta : Erlangga.
3.
Alwi
Hasan dan Dendy Sugono 2002, Telaah Bahasa dan Sastra. Jakarta : Yayasan Obor
Indonesia.
4.
Kamus
Linguistik. 1982 : 89.
5.
Verhaar,
J.W.M., 1993. Pengantar Linguistik. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
6.
Soeparno,
2002, Dasar-dasar Linguistik Umum : Proses Morfemis, Yogyakarta : Tiara Wacana.
7.
Chaer,
Abdul. 1993. Linguistic Umum : Gramatika Bahasa Indonesia, Jakarta : Rineka
Cipta.
Posting Komentar
Posting Komentar