Bermula ketika berulang kali memberikan bantuan kepada korban bencana di
berbagai daerah, terlihat jelas masih ada begitu banyak warga yang hidup
prihatin dan perlu uluran tangan untuk mengangkat taraf hidupnya dan terlepas
dari berbagai persoalan hidup. Warga pinggiran yang kurang berpendidikan dan
tidak memiliki ketrampilan selain mengamen dan meminta-minta, hal ini tercipta
karena kurangnya pendidikan dan keterampilan. Kondisi ini bukan hanya dialami
oleh warga asli pribumi tetapi juga warga keturunan yang kurang berpendidikan.
Ketika berkunjung ke beberapa daerah, membantu warga yang tertimpa
bencana, hal yang sama juga dapat ditemukan di daerah lain, di mana banyak
warga yang terpapar bencana dan sulit untuk keluar dari keterpurukan adalah
mereka yang memiliki pendidikan yang rendah. Mereka yang memiliki pendidikan
yang rendah pada umumnya memiliki alasan tidak cukup dana untuk pendidikan yang
dianggap mahal meskipun pemerintah sudah memberikan banyak kemudahan. Karena
tidak memiliki pendidikan dan keterampilan yang memadai, umumnya kelompok
masyarakat ini bergantung pada pekerjaan dengan sumber penghasilan yang minim.
Posting Komentar
Posting Komentar